Para ilmuwan itu menyatakan bahwa masa kecil seseorang bisa ‘dibaca’ dengan melihat simetri wajah mereka. Menggunakan 15 tampilan berbeda pada wajah, kelompok ilmuwan itu menemukan bahwa orang-orang dengan fitur wajah asimetris cenderung memiliki masa kecil suram dan harus melewati masa pertumbuhan lebih sulit ketimbang orang-orang dengan wajah simetris.
Pengalaman seseorang di masa kecil seperti nutrisi, riwayat kesehatan, exposure terhadap rokok dan polusi serta aspek lainnya ternyata meninggalkan jejak di wajah seseorang. Yang mengejutkan, fitur wajah ini tidak dipengaruhi oleh status sosio-ekonomis seseorang di kemudian hari. Artinya, meskipun manusia bisa memperbaiki kehidupannya dari segi finansial, gambaran masa lalu yang pahit tidak akan bisa hilang dari wajah mereka. Demikian disitat Telegraph, Senin (15/8/2011).
"Simetri pada wajah diyakini sebagai penanda dari stabilitas perkembangan, yaitu kemampuan tubuh menghadapi tekanan lingkungan dan tidak ‘kalah’ dari proses tersebut," ujar Profesor Ian Deary, salah satu peneliti studi tersebut.
"Kami ingin tahu apakah simetri wajah ini bisa merekam tekanan kehidupan di masa lalu, ataupun akumulasi efek dari tekanan tersebut," lanjut Deary.
Ke-15 fitur wajah yang diamati oleh kelompok peneliti termasuk posisi mata, hidung, mulut dan telinga. Para peneliti juga menemukan bahwa terdapat keterkaitan yang kuat antara simetri wajah dengan kelas sosial pada pria. Pria dengan wajah simetris memiliki masa kecil lebih bahagia dan berasal dari keluarga lebih berada dibandingkan mereka dengan fitur wajah asimetris.
Sementara, keterkaitan itu tidak terlalu kuat pada wanita, sehingga peneliti berniat melakukan studi lebih dalam mengenai penanda wajah.
(van)
Diposting oleh Administrator
Berbagi informasi untuk semua. Internet, desain grafis, software dan lain sebagainya. Semuanya bebas untuk dinikmati disini. Jangan lupa tinggalkan komentar agar blog ini semakin maju dan tetap hidup. Terima kasih.
owh begitu yah..
ReplyDelete